Jelajahi Keindahan dan Kearifan Lokal di Agrowisata Semarang

Gundana

TURISIAN.com – Jangan hanya objek wisata pantai memesona yang Sobat Turisian kunjungi saat liburan di Bali. Masih banyak destinasi wisata menarik lainnya yang bisa kalian nikmati bersama keluarga atau teman. Seperti salah satunya ada Agrowisata Munduk Nangka di Kabupaten Jembrana.

Saat mendatangi Agrowisata Subak Munduk Nangka ini, Sobat Turisian bisa menikmati sajian pesona keindahan alam yang memukau. Tampak hamparan persawahan yang berundak-undak atau terasering yang indah.

View agrowisata ini pun makin indah karena areal persawahan tersebut mempunyai latar pegunungan yang hijau. Kece banget untuk menjadi latar swafoto atau objek fotografi kalian! Tidak hanya satu, banyak spot foto yang ciamik di kawasan wisata Bali yang satu ini.

Apabila Sobat Turisian datang ke Agrowisata Munduk Nangka di saat musim tanam padi, kalian akan melihat para petani menggarap sawahnya. Seperti membajak sawah dan menanam padi. Sebuah kearifan lokal yang menjadi daya tarik wisata yang menarik.

Baca juga: Terpukau Keindahan Air Terjun Juwuk Manis di Jembrana Bali

Tak hanya persawahan yang bisa Sobat Turisian di objek wisata ini, terdapat pula spot menarik lainnya. Di antaranya taman bunga, edukasi taman kelinci, serta spot selfie. Namun ada satu yang menyedot perhatian para wisatawan saat datang ke sini, yakni spot menara pandang yang mirip Menara Eiffel, Prancis.

Kehadiran spot-spot ini pun menjadikan Agrowisata Munduk Nangka Bali semakin indah. Serta menjadi destinasi wisata unggulan yang wajib Sobat Turisian kunjungi saat ke Jembrana.

Dengan berkembangnya menjadi objek wisata yang menarik, mendorong masyarakat sekitar untuk mengembangkan  area sawahnya sebagai daya tarik pariwisata. Berpadu dengan sumber daya alam dan wisata buatan yang mengedepankan edukasi terkait cara penanaman sayur mayur ataupun padi.

Lokasi & Jam Buka Agrowisata Munduk Nangka

Lokasi agrowisata ini terletak di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Untuk akses dari kota Denpasar, Sobat Turisian bisa melalui jalur Denpasar – Gilimanuk. Dengan waktu tempuh perjalanan berkendara kurang lebih 2 jam.

Baca juga: Sensasi Pacu Adrenalin Lewat Surfing di Pantai Medewi Jembrana Bali

Untuk jam operasionalnya, tempat wisata Bali ini buka setiap hari. Hari Senin sampai dengan Jumat dari pukul 13.00 WITA – 18.00 WITA. Sedangkan Sabtu sampai Minggu, buka mulai pukul 09.00 WITA – 18.00 WITA. Pada Hari Raya dan Hari Libur Nasional, mulai pukul 09.00 WITA hingga 18.00 WITA.*

 

 

TURISIAN.com – Terasering Bukit Panyaweuyan merupakan destinasi wisata alam dan perkebunan di Majalengka, Jawa Barat. Saat berada di sana, Sobat Turisian dapat menyegarkan mata serta menenangkan jiwa dengan keindahan alamnya.

Kawasan yang berada di kaki Gunung Ciremai tersebut tak hanya menyajikan keindahan pesona alam. Tetapi juga sangat baik untuk lahan bercocok tanaman. Area perkebunan di sana pun menjadi daya tarik utama wisata di sini karena tanamannya berbentuk terasing yang tampak indah sekali.

Ada berbagai jenis tanaman yang para petani tanam di Bukit Panyaweuyan tersebut. Unggulannya ada bawang daun, padi, boled (ubi jalar), bawang merah, dan lainnya. Lahan yang berundak-undak di atas punggung bukit, plus panorama pegunungan yang mengelilingi daerah ini menjadi daya tarik tersendiri.

Agrowisata yang satu menempati area perbukitan yang terjal dengan ketinggian sekitar 400 hingga 2000 mdpl. Kontur tanahnya pun miring sekitar 25%-40%. Sehingga para petani membuka lahannya mengikuti kemiringan tersebut dengan berundak-undak.

Sobat Turisian pecinta swafoto dan fotografi akan puas saat datang ke Bukit Panyaweuyan. Karena pesona alam yang sangat menarik, terutama keindahan terasering Argapura yang juga merupakan warisan leluhur masyarakat setempat.

Baca juga: Inilah 4 Daya Tarik Desa Wisata Bantaragung yang Wajib Dikunjungi

Tak hanya itu, dari puncak bukit ini pun Sobat Turisian dapat melihat indahnya sunrise Majalengka dan kokohnya Gunung Ciremai dari kejauhan. Suasana syahdu nan romantis di pagi yang berbalut kabut pun bakal kalian rasakan, khususnya bagi yang datang bersama pasangan.

BACA JUGA:   20 Agrowisata Kopi Rawa Gede Foto

Untuk menikmati keindahan Terasering Bukit Panyaweuyan ini, Sobat Turisian sebaiknya datang di pagi hari. Sekitar pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB atau pada sore hari agar sinar matahari tidak terlalu terik.

Lokasi & Tips Wisata ke Bukit Panyaweuyan

Lokasi wisata perbukitan dan agrowisata tersebut berada di kaki Gunung Ciremai. Tepatnya di Blok Cibuluh, Desa Tejamulya, Kecamatan Argapura, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Berjarak sekitar 19 km atau dapat kalian tempuh kurang lebih 37 menit dari pusat kota Majalengka.

Akses menuju objek wisata Majalengka yang satu ini dapat menggunakan sepeda motor atau mobil. Namun kendaraan Sobat Turisian mesti dalam kondisi fit karena jalurnya banyak tanjakan. Kalian pun harus konsentrasi dan hati-hati dalam membawa kendaraan ke Bukit Panyaweuyan.

Ada pula beberapa hal yang harus kalian perhatikan saat berkunjung ke sini. Di antaranya tidak merusak tanaman karena lokasi ini pada dasarnya lahan produktif masyarakat untuk pertanian dan perkebunan. Jadi hidup mereka sangat tergantung pada tanaman tersebut.

Berikutnya, harus membawa bekal makanan dan minuman sendiri karena trek yang  Sobat Turisian tempuh lumayan menguras tenaga. Hal lainnya tidak boleh mengotori tempat ini dengan membuang sampah sembarangan dan mengikuti aturan yang berlaku di sana.*

 

PENGEMBANGAN DESA WISATA SEBAGAI SOLUSI PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI MASYARAKAT TEMANGGUNG

Penelitian dan Pengembangan

Selasa , 20 September 2022

Kabupaten Temanggung  yang berada di wilayah Pegunungan Sumbing, Sindoro dan Prau, tentunya  mempunyai banyak potensi yang dapat dikembanagkan sebagai destinasi wisata, karena potensi keindahan alamnya yang memiliki pesona keunikan tersendiri dibanding dengan daerah lain, juga kekayaan alamnya yang masih perawan dan sangat menawan, tentunya membuat daya tarik tersendiri yang bisa menjadi nilai keunggulan untuk menjadi sasaran tujuan tourism dari dalam daerah maupun  luar daerah bahkan manca negara. Apalagi posisi Kabupaten Temanggung yang sangat strategis karena terletak diantara jalur penghubung segitiga Candi Piramid, yaitu Candi Borobudur, Candi Dieng dan Candi Gedong Songo dan berada di tengah-tengah segitiga pusat kegiatan ekonomi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu Semarang (77 Km), Yogyakarta (64 Km), dan Purwokerto (134 Km), yang juga berada diantara 3 bandara besar yaitu bandara Semarang, jogja dan Purwokerto dimana keberadaan tersebut membawa dampak positif  bagi Perekonomian Kabupaten Temanggung.

Telah ditandatanganinya kesepakatan bersama antara Badan Pelaksana Otoritas Borobudur (BPOB) dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung di pasar Papringan yang disaksikan oleh Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  (Menparekraf) Republik Indonesia Sandiago Uno, yang merupakan kesepakatan bersama terkait dengan sinergitas pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Temanggung dalam rangka mendukung program percepatan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kawasan pariwisata Borobudur. Dimana Pemerintah Daerah Kabupaten Temanggung siap untuk mendukung program-program pemerintah pusat dengan menciptakan destinasi-distinasi wisata baru yang mempunyai keunikan dan mampu untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat Kabupaten Temanggung. Sebagai salah satu penyangga Kawasan Pariwisata Borobudur Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengembangkan Inovasi membangun kearifan lokal  Desa Pinggiran Di Kabupaten Temanggung, melalui pengembangan Desa Wisata.

Pemerintah Kabupaten Temanggung sangat optimis melalui pengembangan Desa Wisata pertumbuhan ekonomi masyarakat akan semakin cepat, karena Kabupaten Temanggung selain mempunyai potensi alam yang sangat luarbiasa juga mempunyai lebih dari 2.500 kelompok kesenian, dari sejumlah kesenian tersebut ada lebih dari 800 kelompok seni kuda kepang, yang mana sejumlah kesenian tersebut tersebar di 23 kelurahan, 266 desa, 1.568 dusun, 1.731 lingkungan, 1.506 RW, 5.913 RT. Potensi lain yang dimiliki adalah lebih dari 100 situtus peninggalan zaman mataram kuno dan mataram islam. Kultur budaya bercocok tanam di lereng-lereng pegunungan dengan pola teras siring melengkapi keunikan dan daya tarik tersendiri, bahkan produksi pertaniannya sebagian besar mempunyai nilai ekonomi dan daya saing tinggi dipasar nasional maupun global, seperti halnya tembakau, kopi, vanilla, palawija, dan horticultura.

BACA JUGA:   Tempat kuliner di solo jawa tengah

Untuk mewadahi potensi yang sangat luarbiasa tersebut Pemerintah Kabupaten Temanggung memberikan peluang yang sangat besar terhadap desa untuk mampu mengembangkan wilayah sesuai dengan kewenangannya melalui sector pariwisata dan ekonomi kreatif dengan berdasarkan Peraturan Bupati Temanggung Nomor 95 Tahun 2021 tentang Desa Wisata Di Kabupaten Temanggung.  Melalui program tersebut desa-desa yang mempunyai potensi menjadi destinasi wisata akan tumbuh dan berkembang  secara simultan, dimana dengan melalui dana desa sesuai dengan kewenangannya, pemerintah desa akan mampu lebih terbuka untuk bergerak,  merencana, mengelola, melaksankan, menganggarkan, dan mengembangkan wisata desa secara swakelola.

Dengan dicanagkannya  inovasi-inovasi baru melaui destinasi-destinasi wisata di desa diharapkan mampu mengangkat percepatan pertumbuhan perekonomian dimasyarakat dan terciptanya pemerataan pembangunan di Kabupaten Temanggung. Lebih dari lima puluhan desa wisata yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Temanggung dengan potensi keunggulan dan keunikan yang berbeda-beda. Diantaranya desa wisata tersebut adalah;

1.     Desa Wisata Ngadimulyo Kedu; Wisata yang ditawarkan adalah Pasar Papringan, dimana pasar terebut diciptakan dialas bambu dengan didesain dagangan yang dijual adalah produk-produk kuliner yang diperdagangkan oleh masyarakat ngadimulyo, dengan menggunakan alat transaksi yang dibuat dari bahan bamboo/pring. Pasar papringan ini sudah menginspirasi lebih dari ratusan destinasi wisata se-jenis kabupaten-kabupaten di Indonesia.

2.     Desa Wisata Tegalrejo Ngadirjo; Wisata yang ditawarkan adalah Air Suci Umbul Jumprit, merupakan Sumber mata air alam pegunungan yang setiap peringatan hari raya waisak oleh umat budha dijadikan sebagai sarana ritual pembersih jiwa dalam rangkaian upara waisak di Candi Mendut dan Borobudur. Pengambilan air suci dilaksankan oleh para biku berbagai wilayah di Indonesia, bahkan juga biku dari luar negeri, upacara pengambilan air disaksikan oleh lebih dari ratusan perwakilan penganut agama budha dari berbagai penjuru nusantara.

3.     Desa Wisata Purbosari  Ngadirjo; Wisata yang ditawarkan adalah Situs candi Liyangan merupakan salah satu bukti peradaban kuno di Nusantata. Terletak di lereng timur Gunung Sindoro dan berjarak sekitar 20 kilometer dari arah barat laut Kota Temanggung, situs bersejarah ini diperkirakan terkubur akibat letusan Gunung Sindoro yang tepat berada di belakangnya. Situs ini tenggelam dalam lapisan lahar sekitar 5 hingga 12 meter dan berhasil ditemukan oleh penambang pasir pada 2008 silam. Situs ini berasal dari abad ke-6 Masehi dan merupakan perkampungan kuno yang mengembangkan sistem pertanian dan pengairan.

4.     Desa Wisata Muncar Moncer Gemawang; Wisata yang ditawarkan adalah wisata Festival Panen Raya Kopi Sang Intan Merah Bumi Phala dan lomba tarung seduh barista tingkat jateng DIY Muncar Fun Brewing V60 Competition. Keduanya telah menjadi Calender of Event (CoE) andalan dan tahunan disetiap bulan Juli dan Agustus, event rutin upacara desa seperti Suronan, Sadranan, Wiwit Kopi dan Padi Dewi Sri, Pemukiman dengan hamparan terasering persawahan ala ubud yang dikelilingi perbukitan melingkar, Air Terjun Curug Lawe setinggi 250m dengan keunggulan hutan tropisnya, Jelajah Jeep tour Forest Muncar Moncer mengelilingi seluruh kawasan desa, Belajar membuat gula aren, gula semut dan budidaya madu lancing,  Paket Garden Coffe Trip serta memandikan sapi , live in sering kali melakukan aktivitas membajak sawah dan menanam padi, paket atraksi Birding Tourism melihat sekawanan Burung Elang Jawa yang sering terbang diatas desa.

5.     Desa Wisata Kedu Kecamatan Kedu ; Wisata yang ditawarkan adalah Wisata Religi Makam Ki Ageng Makukuhan, Wayang Kedu Gagrag Kedu, Konservasi Air Tanah Sendang Upas, Ayam Cemani, Tubing Anak dan Outbond Dupu-Dupu, berbagai macam UMKM dan Kuliner, Festival Gerebeg Makukuhan.

BACA JUGA:   Apa Itu Agrowisata

6.     Desa Wisata Dewi Eramaya Ngropoh Kranggan;

Dewi Eramaya ini merupakan wisata berbasis agrowisata yang terletak di Desa Ngropoh, Kecamatan Kranggan, menyuguhkan wisata outbound, wisata edukasi, wisata religi, embung abimanyu, festval budaya dan festval durian.

7.     Desa Wisata Getas Kaloran; wisata yang ditawarkan adalah Wisata Pluralisme dimana masyarakat Desa Getas mempunyai keunikan tersendiri dalam melaksanakan tatanan sosial kehidupan sehari-hari, penduduknya terdiri dari berbagai ragam agama yang saling hormat menghormati, saling menghargai satu dengan yang lain, dan mempunyai sikap toleransi tinggi antar umat beragama. Tatanan kehidupan yang sangat indah sebagaimana Dasar Negara Indonesia Pancasila yang berbhineka Tunggal Ika, menjadikan salah satu teladan dalam kehidupan yang guyup rukun dan bergotong-royong dengan saling menghormati keyakinan antar umat beragama.

8.     Desa Wisata Bukit Wangir Bawang; wisata yang ditawarkan adalah bukit dengan panorama indah dilengkapi dengan spot kupu–kupu, replika kupu–kupu sebagai wahana selfi/foto-foto, gardu pandang tempat bertingkat ini menjadi ajang pembuktian bahwa tempat ini berada di titik tertinggi dan dibangunnya campground dengan disebar dibeberapa area  dengan tujuan agar pengunjung bisa bebas menikmati matahari terbit atau biasa disebut sunrise tanpa ada suatu halangan, juga disediakannya beberapa gazebo untuk pengunjung ketika ingin bersantai selain itu suasana sejuk dan dinginnya alam wangir bawang akan memberimu refleksi terbaik untuk menikmati liburan.

9.     Desa Wisata Canggal Candiroto; Wisata yang ditawarkan adalah dusun terpencil, 7 mata air terjun, pelestarian rembug adat di tengah hutan setiap selapan (35) hari sekali.

10.  Desa Wisata Menggoro Tembarak; wisata yang ditawarkan adalah masjid peninggalan waliullah dan kegiatan pasar malam setiap malam jumat pahing.

11.  Desa Wisata Nampirjo Temanggung; Wisata yang menawarkan Pasar tradisional dan Curug Titang.

12.  Desa Wisata Tegowanuh Kaloran; Wisata yang menawarkan keindahan embung alam, pasar peninggalan VOC, home industry tanah liat, sumur blandung, kearifan lokal brokohan kelahiran anak sapi, makanan kuliner entho-entho dan berbagai festival yang diselenggarakan Pemerintah Desa.

13.  Desa Wisata Pande Mulyo; menawarkan keindahan mata air alami sebagai sumber air bersih sebagian masyarakat Temanggung, kolam renang, dan arsitektur pengelolaan mata air peninggalan zaman Belanda.

14.  Desa Wisata Petarangan; menawarkan wisata keindahan perbukitan Botorono, pemandangan alam, melihat ekor panjang (kera) dan matahari terbit.

15.  Desa Wisata Tlahap; menawarkan wisata alam posong, yang dilengkapi dengan berbagai sport-sport, melihat 7 gunung yang begitu indah, matahari terbit, perlengkapan kemping.

16.  Desa Wisata Traji Ngadirjo; menawarkan keindahan sendang traji dan gerbeg lurah manten yang dilaksanakan setiap bulan Asyura.

17.  Desa Wisata Sukomarto Jumo; menawarkan wisata lomba balab bebek (itik), gerbeg 1000 ingkung bebek yang diselenggarakan setiap tahun sekali dalam agenda merti desa.

18.  Desa Wisata Ngemplak Kandangan; menawarkan gerbeg dawuhan dengan pawai 1000 kupat.

19.  Desa Wisata Kembangsari kandangan; menawarkan wisata gerbeg 1000 tenong dalam rangka memperingati hari jadi desa Kembangsari.

20.  Desa Wisata Cepit Pagergunung Bulu; Menawarkan pemandangan alam 10 gunung, melihat matahari terbit dan terbenam, pendakian Gunung Sumbing, berbagai kesinian, gerbeg plabengan 1000 tumpeng.

21.  Desa Wisata Tawangsari Wonoboyo; Menawarkan keindahan alam Curug Suro Dwipo.

22.  Desa Wisata Rejosari Bansari; Menawarkan wisata Sindoro Park/ wahana rekreasi waterpark dengan sambil menikmati keindahan pemandangan alam disekitarnya.

23.  Desa Wisata Mranggen Kidul; Menawarkan Keindahan alam pegunungan, sendang Sidengok dan berbagai Budaya dan Kesenian.

Melalui pengembangan Desa Wisata tersebut terjadi peningkatan ekonomi masyarakat dan Peningkatan Pendapatan Asli Desa yang semakin menjanjikan, karena dengan kemandirian desa dalam mengelola potensi memberikan keleluasaan desa untuk berkreasi dan berinovasi membangun desanya sehingga tumbuh berbagai aktifitas kegiatan, baik dari UMKM, Jasa Tenaga Kerja, Transportasi dan lain-lain. Sehingga berdampak dalam penurunan pengangguran dan angka kemiskinan. ASN TMG

Also Read

Bagikan: