Taman pintar uns

Gundana

Abstract

Taman Pintar with area of 3.104 m2 located in Waringin Raya street, Kayu putih, Pulo Gadung, East Jakarta. This park is located in a crowded settlement area that is burdened by social and environmental issue, one which emerge as a place for illegal drug and alcohol transaction, a landfill for debris and trash, even flooding in times of rain. Starting from empty field with fences of precast that is not treated and abandoned, this land that is owned by the government of DKI Jakarta change drastically into a green open space that is loaded with unexpected benefits since build into a Taman Pintar in 2015. Filled with various children playground facilities, sport facilities, and miniature of urban forest, Taman Pintar became a social interaction room for the local community and possesses high ecological functions. This park has a huge basin underneath its plaza, five infiltration wells, and thirty biopori pits which is made the surrounded area of the park no longer flooded in rainy season. This study aims to examine the ecological concept of the design and construction of Taman Pintar. This paper used a qualitative descriptive method, the result shows when the consideration of ecology turned into a priority in the park design, this will give an opportunity to make the development of the park has more benefit on ecological side that gives positive impacts, moreover the addition of facilities also capable to increase the ecological value of the park. The result is expected to be a recommendation for other parks development in Jakarta which can be maximized to become a great environmental education facilities for the local communities.

BACA JUGA:   Tips Memilih Tas Gunung yang Nyaman dan Fungsional saat Mendaki

Sejumlah bocah tampak asyik bermain di antara patung tokoh pewayangan di Taman Cerdas Jebres, Solo, awal Juli 2018. Beberapa yang lain memilih ngadem di gazebo, sambil sesekali berfoto di dekat patung dinosaurus. Siang jelang sore itu, cuaca cukup terik. Namun, taman seluas 3,5 hektare tersebut justru ramai. Memang, Taman Cerdas Jebres sudah menjadi favorit anak sekolah dan warga sekitar sejak dibangun pada 2014 lalu.

Akses menuju ke tempat ini sangat mudah. Lokasinya berada di utara kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo atau belakang Solo Technopark. Tak ada tiket masuk, jadi tak perlu merogoh kocekmu. Pengunjung cukup membayar retribusi parkir senilai Rp2.000 untuk sepeda motor. Taman Cerdas Jebres dilengkapi arena bermain anak, ruang serbaguna, perpustakaan, ruang IT, ruang teater terbuka, dan ruang audio visual. Ada pula radio anak dan ruang gamelan.

Perpustakaan dan ruang IT berada di gedung utama. Sedangkan radio anak ada di gedung edukasi yang dipinjam oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Solo. Selain gedung tertutup, Taman Cerdas Jebres juga dilengkapi arena bermain untuk melatih ketangkasan anak seperti jungkat-jungkit, perosotan, hingga lorong yang tersambung dengan gazebo. Kemudian, panggung terbuka layaknya panggung Ramayana Taman Wisata Candi Prambanan yang berada persis di belakang gedung utama, sebagai wahana aktualisasi diri.

Paling mencolok adalah keberadaan enam patung tokoh pewayangan, yakni, Kresna, Bima, Gatotkaca, Rama, Shinta, dan Hanoman. Patung-patung tersebut terbuat dari fiber setinggi tiga meter. Jangan lewatkan untuk menilik ragam relief serta patung tembaga tokoh proklamator Indonesia, Soekarno- Hatta, dan Bapak Pendidikan Ki Hajar Dewantara.

Also Read

Bagikan: