Wisata edukasi gebang park

Gundana

Yogyapos.com (SLEMAN) – Terdorong atas kesadaran banyaknya potensi di desanya, warga Dusun Gebang, Kalurahan Wedomartani, Ngemplak Sleman merintis terbentuknya destinasi wisata Gebang Park. Saat ini proses pembangunan sedang dilakukan dan ditargetkan pada tahun 2025, destinasi ini sudah siap dikunjungi oleh masyarakat secara menyeluruh.

Inisiator Desa Wisata Gebang Langgoso Asvin Putra menjelaskan, dusun gebang mempunyai potensi wisata yang sangat lengkap. Selain terdapat situs Candi Gebang yang merupakan Candi Siwa tertua sejak zaman Mataram Kuno, dusun ini juga memiliki potensi alam yang masih alami .

Situs Candi Gebang  merupakan   pusat pengembangan Gebang Park || YP-Sulistyawan DS

“Barangkali Gebang merupakan satu-satunya desa yang memiliki hutan di tengah wilayah perkotaan seperti ini. Sungai dan hutannya masih alami dan terjaga kelestariannya,” ujar Asvin kepada yogyapos.com Jumat petang (29/4/2022) petang.

Asvin menambahkan, nama ‘Gebang Park’ dipilih untuk menunjukkan banyaknya potensi yang ada di dusun Gebang seperti  Embung, Mini Zoo, panorama persawahan, hutan perkotaan, situs candi kuno serta potensi lainnya. Gagasan pembentukan desa wisata ini sudah muncul sejak beberapa tahun lalu dan saat ini masih dalam proses pembangunan fasilitas pendukung. Sebuah grand design tengah disusun bersama masyarakat dengan memadukan potensi kerajinan, kuliner dan wisata alam.

“Kami percaya bahwa nama adalah doa. Jadi kita mendoakan diri sendiri dan bercita-cita bahwa nantinya  akan terbentuk sebuah ‘Park’ di dusun ini,” tandas Asvin.

 

Hutan wisata Gebang || YP-Sulistyawan Ds

Asvin percaya sebuah cita-cita harus melewati banyak prioses. Nantinya , Gebang Park akan dikemas sebagai wisata edukasi modern dengan banyak wahana. Karena iutu, saat ini secara perlahan sejumlah wahana yang saat ini sudah bisa dikunjungi adalah  penangkaran berbagai macam unggas ekslusif seperti Burung Onta, Merak India, Ayam Polandia, burung Peacon dan lain-lain. Hasil penangkaran unggas ini yang  sebagian keuntungannya menjadi tumpuan operasional  pengembangan Gebang Park serta industri UMKM disekitar kawasan tersebut.

Selain pembangunan wahana, pihaknya juga sedang menyiapkan  masyarakat sekitar dengan ketrampilan manajemen desa wisata, sehingga saat dibuka, masyarakat sudah siap melakukannya. Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola ini dirasa penting, karena pihaknya melihat banyak desa wisata lain yang gulung tikar karena terburu-buru melakukan opening semenara masyarakat setempat belum siap  mengatasi berbagai persoalan yang ditimbulkannya, sebagai dampak dari operasionalisasi desa wisata tersebut.

“Kami tidak ingin kemrungsung untuk buru-buru membuka destinasi wisata ini, tetapi SDM benar-benar kita persiapkan. Jika masyarakat sudah benar-benar siap maka kami akan segera bergerak sesuai dengan masterplan yang telah dibuat,” tandas Asvin.

Selain penyiapan SDM, saat ini pengelola Gebang Park juga  tengah berusaha mendekati sejumlah pihak yang sekiranya dapat diajak untuk bekerja sama. Sampai sejauh itu, Asvin mengaku,  peran dinas  terkait diperlukan. Selama ini Dusun Gebang belum banyak mendapatkan bantuan, sehingga semua usaha lebih banyak dilakukan masyarakat secara mandiri. Padahal sesuai dengan master yang mereka buat, Gebang Park diyakini akan menjadi destinasi wisata terbaik di Yogyakarta.  (Sulistyawan Ds)

Deretan destinasi wisata di Jogja yang edukatif dan ramah anak

Krjogja.com – YOGYA – Bukan tanpa alasan Jogja dijuluki sebagai kota pelajar dan destinasi Wista ke-2 setelah Bali, karena di sini menawarkan kunjungan yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memiliki sisi edukasi.

BACA JUGA:   Wisata untuk anak 1 tahun

Beberapa dari wisata pendidikan ini dijalankan oleh pemerintah daerah, yang lain diselenggarakan oleh sektor swasta. Bagi yang berlibur ke Jogja, para orang tua yang membawa anaknya bisa mengunjungi wisata edukasi ini. Dengan demikian, anak-anak mereka tidak hanya bahagia, tetapi juga menikmati manfaat pendidikan.

Ada banyak tempat wisata edukasi yang bisa menambah kekayaan pengetahuan dan juga kesenangan yang bisa ditemukan di Jogja yang tentunya cocok untuk anak-anak. Berikut rekomendasi tempat wisata edukasi:

1. Taman pintar
Di pusat kota Jogja terdapat tempat wisata edukasi yang sangat populer. Lokasinya tidak jauh dari Jalan Malioboro. Tempat wisata edukasi ini tidak lain adalah Taman Pintar.

Dari namanya saja sudah bisa dibayangkan kalau tempat wisata edukasi ini penuh dengan taman bermain yang bisa menambah pengetahuan dan tempat bermain anak-anak.

Baca Juga

Deretan destinasi wisata di Jogja yang edukatif dan ramah…

Smart Park menawarkan berbagai wahana edukasi yang menarik dan menyenangkan untuk anak-anak. Wahana tersebut antara lain Area Pengelolaan Sampah, Wahana Bahari, Teater Sains, Area Perpustakaan, Kampung Kerajinan, Gedung PAUD, Gedung, Planetarium, Gedung Kotak, dan Gedung Oval.

Bagi Anda yang ingin mengajak buah hati mengunjungi Taman Pintar, tempat wisata edukasi ini terletak di Jalan Panembahan Senopati No. 1-3 Yogyakarta.

Beragam program rekreasi di Taman Pintar bisa Anda pilih dengan membeli tiket yang harganya tidak akan menguras kantong. Harga tiket berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 22.000 tergantung wahana dan program hiburan yang Anda pilih.

2. Kebun Binatang Merry Loka
Kebun Binatang Gembira Loka adalah kebun raya dan kebun binatang yang terletak di kota Jogja. Tempat wisata edukasi ini menawarkan berbagai wahana rekreasi seperti interaksi satwa, kolam sentuh, kolam pemancingan, terapi ikan, perahu dayung, skuter air, ATV, bumper boat, fast boat, katamaran dan lain-lain.

Tempat wisata edukasi ini juga memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti akses internet wifi, kelas makanan/kuliner, kursi roda, gelang anak, mushola, mayang tirta dan masih banyak spot foto menarik lainnya yang bisa anda temukan.

Ada beberapa area di Kebun Binatang Gembira Loka antara lain Area Petting Zoo, Area Reptil dan Amfibi, Area Taman Burung, Area Cakar, Area Mamalia, Primata, Area Ikan, dll.

Di Kebun Binatang Gembira Loka, pengunjung bisa berfoto bersama satwa di berbagai kawasan satwa. Tak hanya itu, ada spot foto menarik yang instagramable di sana.

3. Agrowisata Bhumi Merapi
Agrowisata Bhumi Merapi merupakan destinasi wisata baru yang terletak di Jalan Kaliurang 20 Km, tepatnya di belakang balai kota Harjobinangun, Pakem, Sleman, DIY. Seperti namanya, tempat wisata ini terletak di lereng Gunung Merapi.

Konsep yang diberikan oleh destinasi wisata ini adalah wisata edukasi. Tak heran jika destinasi wisata ini menjadi alternatif liburan keluarga yang bagus.

Saat memasuki tempat wisata edukasi ini, pengunjung akan menjumpai sebuah bangunan Joglo, tempat kita bisa duduk santai. Di depan Joglo terdapat batang kayu yang tumbuh langsung di tanah Gunung Merapi. Jurnal ini biasanya menjadi spot foto yang menarik.

BACA JUGA:   Wisata outdoor di bogor

Di tempat wisata edukasi ini, Anda bisa mengajak anak-anak untuk melihat dan berinteraksi langsung dengan satwa yang menjadi bagian dari koleksi wisata Agrowisata Bhumi Merapi. Pengunjung bisa memberi makan kelinci, menyentuh ular, memerah susu kambing Etawa, atau memberi anak-anak air.

4. Menyenangkan untuk anak-anak
Kids Fun adalah salah satu tempat wisata edukasi yang bisa anda kunjungi di Jogja. Tempat wisata edukatif ini menawarkan berbagai permainan seru yang bisa dimainkan tua dan muda dengan aman.

Permainan seperti go-kart, menunggang kuda, dan waterboom menjadi wahana terbaik yang bisa Anda coba di sini. Standar yang digunakan juga standar internasional karena tempat ini merupakan franchise dari Kids Fun Parks di Belanda, jadi tidak perlu khawatir lagi akan keamanannya.

Secara umum, wahana Kids Fun dibagi menjadi wahana keluarga, wahana anak, dan wahana menegangkan. Wahana Kids Fun Jogja antara lain bumper car, gokart, cipratan air, flying fox dan panjat tebing. Harga tiket Kids Fun mulai dari Rp 19.000 hingga satu juta, tergantung paket yang dipilih.

5. Nara Butterfly Jogja
Mengusung konsep edutourism, Nara Kupu Jogja yang terletak di kaki Gunung Merapi menawarkan wisata menikmati alam sambil bercocok tanam. Pengunjung akan diberikan edukasi tentang cara menanam sayuran organik dan pengolahan sampah organik. Pengunjung yang datang juga bisa langsung memetik sendiri tanaman siap panen atau ada juga outlet yang menyediakan sayuran organik yang sudah dipanen.

Nara Kupu Jogja membuka rumah edukasi gratis untuk anak sekolah yaitu kegiatan pertanian dengan pemandu dan menariknya anak-anak bisa membawa tanaman sayuran organik. Berlokasi di Pandanpuro, Hargobinangun, Sleman, Yogyakarta, dengan luas 4,5 hektar, Nara Kupu Jogja dilengkapi dengan fasilitas pemancingan, cottage yang bisa disewa dan juga driving range golf.

Tempat ini memiliki program berkelanjutan seperti budidaya dan perkebunan buah dan sayuran organik, pemeliharaan rusa totol (nama ilmiah Axis axis) yang merupakan ikon Nara Butterfly Jogja, ayam petelur, angsa, bebek, rumah lebah, serta kolam budaya. dan kolam pemancingan ikan air tawar seperti ikan mas, nila, lele, dll.

6. Wisata Edukasi Taman Gebang
Wisata Edukasi Gebang merupakan tempat wisata edukasi yang terletak di kawasan Wedomartani, tepatnya di dusun Gebang, Jetis Padukuhan, desa Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, DIY.

Wisata edukasi ini lahir dari kesadaran warga akan banyaknya potensi wisata yang dimiliki kawasan Dusun Gebang secara menyeluruh. Selain memiliki pura, kawasan dusun ini juga memiliki waduk, sungai, pemandangan sawah yang indah, dan masih banyak potensi lain yang memiliki cerita sejarah namun tidak terekspos ke masyarakat luas.

7. Desa Wisata Warungboto
Desa Wisata Warungboto memiliki banyak potensi, baik seni budaya, adat istiadat, makanan dan kerajinan. Objek wisata edukasi ini juga memiliki daya tarik berupa aliran DAS Gajah Uwong, sehingga desa wisata ini juga mengembangkan objek wisata sungai yaitu Gethekan di sepanjang Sungai Gajah Uwong dan River Walk di sepanjang tepiannya.

Selain itu, desa wisata Warungboto ini juga memiliki situs bangunan cagar budaya Tuk Umbul yang merupakan kediaman kerajaan Kesultanan Kraton Yogyakarta yang kini menjadi ikon dalam kalender acara umbul merti tuk tahunan yang menampilkan diri dalam bentuk balet. .

BACA JUGA:   Taman pintar di jogja

Di desa wisata Warungboto pengunjung juga dapat menikmati pertunjukan seni dan budaya berupa seni karawitan, seni kethoprak, seni pertunjukan Guyon Maton, seni sastra Jawa Mocapat, tari klasik dan tari Garapan, Kesenian Rakyat Jathilan, Kesenian Reog, Kesenian Musik Modern Seni. (Band), Seni Tentara Rakyat (Bergodo) dan Seni Musik Keroncong.

Dengan berbagai jenis pertunjukan seni dan budaya yang ditawarkan Kampung Seni Warungboto, jelas tempat wisata edukatif ini sangat cocok bagi Anda yang ingin merasakan seni dan budaya Jawa.

Source: news.google.com

Sleman – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kaya akan situs bersejarah dan purbakala. Sayangnya masih banyak yang belum dikenal dan kurang promosi, salah satunya adalah Candi Gebang di Kabupaten Sleman.

Candi Gebang ini terletak tak jauh dari permukiman warga, tepatnya di Dusun Gebang, Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman. Candi Gebang pertama kali ditemukan pada November 1936.

Candi ini berbatasan dengan Sungai Larang di sebelah timur yang mengalir dari utara ke selatan, lahan pertanian atau tegalan di sebelah barat dan selatannya. Serta, kebun penduduk di sebelah utara.

Ihwal penemuan bangunan candi seluas 27,56 meter persegi dan menempati lahan seluas 2.260 meter persegi ini berawal dari sebuah arca Ganesha, yang ditemukan oleh penduduk setempat pada November 1936.

Temuan arca itu kemudian ditindaklanjuti Jawatan Purbakala dengan penelitian dan penggalian. Akhirnya, ditemukan reruntuhan bangunan yang terdiri dari bagian atap candi, sebagian kecil tubuh, dan sebagian kaki yang masih utuh. Hingga kemudian sekitar 1937-1939, Candi Gebang tersebut dipugar di bawah pimpinan Profesor Dr Ir VR Van Romondt.

Kendati ada keterbatasan dan validitas data, dengan penemuan lingga, yoni, dan arca Ganesha dapat dipastikan Candi Gebang ini bersifat Hinduistis. Selain itu, berdasarkan bentuk kaki candi yang mempunyai proporsi tinggi, menunjukkan Candi Gebang ini berasal dari periode yang tua sekitar abad VIII-IX (sekitar 730-800 Masehi).

Candi Gebang berdenah bujur sangkar dengan ukuran 5,25 meter x 5,25 meter dan tinggi 7,75 meter. Pada bagian kaki candi tidak terdapat relief. Uniknya, juga tidak ditemukan adanya tangga masuk pada candi ini.

Adapun jam operasional Candi Gebang ini, setiap hari, Senin-Minggu dari pukul 08.00 WIB-17.30 WIB. Menurut Suratno, salah satu penjaga Candi Gebang, para pengunjung yang datang biasanya masyarakat sekitar.

Candi Gebang akan ramai kala sore hari, di mana banyak penduduk sekitar yang mengajak anak-anaknya untuk bermain sembari momong.

“Kalau pas Sabtu, Minggu ada beberapa wisatawan luar negeri. Ada yang memang ingin berwisata, tapi ada pula yang melakukan penelitian. Ada mahasiswa dari UGM, UII, dan kampus lainnya,” ucapnya di Sleman, beberapa waktu lalu, dikutip Joglosemarnews.com.

Baca berita menarik dari Joglosemarnews.com lain di sini.

 

*Pantau hasil hitung cepat atau Quick Count Pilkada 2018 untuk wilayah Jabar, Jateng, Jatim, Sumut, Bali dan Sulsel. Ikuti juga Live Streaming Pilkada Serentak 9 Jam Nonstop hanya di Liputan6.com.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Also Read

Bagikan: