Wisata Edukasi Jember: Menjelajahi Keindahan Alam dan Budaya Lokal Jawa Timur

Gundana

Jakarta

Traveler sedang berada di Jember dan sedang membutuhkan butuh referensi tempat wisata untuk healing sejenak dari hiruk pikuk perkotaan? Cek di sini.

jember yang ada di Jawa Timur, berbatasan langsung dengan Banyuwangi, memiliki sederet destinasi wisata yang sip untuk dikunjungi. Penasaran apa saja wisata yang cocok buat healing? Simak di sini.

Berikut 5 destinasi wisata di Jember yang cocok untuk healing:

1. Kebun Teh Gunung Gambir

Wisata kebun teh Jember

Kebun Teh Gunung Gambir Foto: Yakub Mulyono/detikJatim

Ingin healing dan mencari yang segar-segar di Jember? Traveler bisa berkunjung ke Kebun Teh Gunung Gambir. Tempat ini memiliki view hamparan hijau dari kebun teh dan udara yang sejuk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kebun Teh Gunung Gambir merupakan kawasan kebun teh yang bersejarah, karena telah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini tempat ini telah dilengkapi dengan bermacam spot selfie instagramable, serta jalan menuju ke tempat ini pun telah dibenahi.

Lokasinya berada di Lereng Gunung Argopuro, tepatnya Desa Gelang, Kecamatan Sumber Baru, Kabupaten Jember. Untuk biaya masuk cukup terjangkau, yakni hanya Rp 10 ribu per orang.

2. Air Terjun Tancak

Menikmati yang segar-segar dapat juga dirasakan dengan mengunjungi Air Terjun Tancak. Air Terjun Tancak merupakan curug atau air terjun tertinggi yang ada di Jember.

Berwisata ke sini sudah menyenangkan sedari perjalanan ke arah air terjun. View perkebunan kopi jadi hiburan sejenak sebelum sampai di tempat.

Lalu setelah sampai di tempat, traveler akan disuguhi pemandangan air terjun yang tinggi dan mengalir jatuh dari tebing batu kokoh. Berkunjung ke sini traveler dapat berfoto dan menikmati sejuk dari rintik air yang jatuh.

Lokasinya berada di Desa Suci, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.

3. Teluk Love

Teluk unik di Jember

Teluk Love Foto: (mawmawlagi/d’Traveler)

Mencari yang sejuk lagi di Jember? Nih traveler bisa datang ke Teluk Love. Karena selain sejuk, cocok juga untuk dikunjungi bersama pasangan.

Objek wisata ini menyajikan panorama romantis. Karena jika dilihat dari atas, teluk ini akan berbentuk menyerupai love. Berkunjung ke sini, traveler akan dimanjakan oleh suasana alam yang damai dan syahdu.

Tempat ini cocok untuk nge-bucin karena terdapat pula gembok cinta yang bisa jadi mengabadikan momen di sini.

Lokasi tempatnya ada di Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Kab. Jember.

4. Pantai Papuma

Pantai di Jember.

Pantai Papuma Foto: (ilhamfirdaa/d’Traveler)

Jember memiliki pantai yang sedap dipandang, Pandai Papua. Traveler dapat menikmati semilir angin, panorama pantai, serta beberapa fasilitas wisata seperti resort atau juga penginapan.

Spot terbaik menikmati keindahan pantai ini adalah dari atas. Tepatnya di Siti Hinggil Papuma, yakni sebuah bukit yang terdapat anak tangga warna-warni dan gazebo untuk duduk santai.

Wisata ini beralamat di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember. Biaya masuknya adalah sekitar Rp 15 ribu – Rp 17,5 ribu.

5. Taman Nasional Meru Betiri

Bertualang naik jeep di Taman Nasional Meru Betiri

Taman Nasional Meru Betiri Foto: Deny Prastyo Utomo/detikTravel

Wisata lain yang bisa jadi pilihan tepat untuk healing di Jember adalah Taman Nasional Meru Betiri (TNMB). Tempat ini tak hanya menyajikan serunya wisata, tapi juga wisata edukasi yang penting.

Berkunjung ke sini traveler dapat menemui berbagai destinasi dan aktivitas, antara lain berwisata di hutan, pantai eksotis, menjelajah dengan kano, wisata edukasi dan budaya.

Alamatnya ada di perbatasan Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi. Tepatnya di Jl. Sriwijaya No.53, Area Hutan, Andongrejo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Biaya masuknya yakni Rp 5 ribu – Rp 7,5 ribu (wisatawan lokal), Rp 150 ribu – Rp 225 ribu (wisatawan mancanegara).

BACA JUGA:   Gunung dago parung panjang

Nah, itulah lima tempat wisata yang cocok buat healing di Jember. Untuk biaya masuk dan jam operasional dapat berubah sewaktu-waktu, sesuai dengan kebijakan pengelola ya traveler!

Simak Video “

BMKG Minta Waspadai Gempa Jember, Berpotensi Picu Tsunami


[Gambas:Video 20detik]
(wkn/fem)

Desa Wisata Kampoeng Goenoeng

Desa Wisata Kampoeng Goenoeng dikenal dengan kegiatan ekowisata seperti hiking dan camping. Terletak di lereng gunung, desa ini menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan serta udara segar yang menyegarkan. Pengunjung dapat menjelajahi keindahan alam desa dan merasakan kehidupan desa tradisional.

Desa Guwoterus

Terakhir, Desa Guwoterus di Tuban menawarkan pengunjung sekilas kehidupan lokal dengan rumah tradisionalnya dan aktivitas sehari-hari seperti bertani dan memancing. Pengunjung dapat belajar tentang cara hidup dan kebudayaan masyarakat lokal serta menikmati keindahan alam desa.

Destinasi desa wisata di Jawa Timur menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Selain itu, pariwisata di desa-desa ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar desa tersebut, cobalah untuk melihat beberapa wisata yang berbeda dan unik satu ini.***

detikTravel Community – Indonesia memiliki banyak atraksi wisata yang dapat menggaet turis lokal maupun internasional. Salah satunya adalah event budaya yang beragam di setiap wilayah.Apa kabar sekalian. Saya mau berbagi informasi mengenai kota kelahiran tercinta yaitu Bojonegoro. Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten kecil di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di era kepemimpinan bupati perempuan pertama yakni ibu Anna Muawanah, Kabupaten Bojonegoro berhasil menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Prestasi tersebut berupa Rekor Muri Tari Thengul Bojonegoro.Bagi sebagian orang tentu asing dengan nama tari Thengul. Oleh karena itu, gebrakan pun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mengenalkan tari Thengul sebagai ikon daerah kepada khalayak umum dengan mengemasnya dalam sebuah event bertajuk Pergelaran Bojonegoro Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 yang berlangsung Minggu (14/7/2019).Tari Thengul merupakan tarian khas Bojonegoro yang menggambarkan wayang Thengul dan diperagakan oleh manusia dengan kostum dan tata rias muka putih serta garis hitam di rambut seperti boneka. Mereka menampilkan gerakan kaku siku pada gerakan tangan, gerakan tegas pada gerakan kepala, dilengkapi tata rias muka putih dengan cunduknya, seperti boneka, ekspresi senyumnya menampakan hubungan sosial yang akrab.Selain berhasil menyabet rekor muri, ada hal menarik dalam festival tersebut yakni kegiatan ini diikuti pula peserta dari Bulgaria, Thailand, Poland & Mexico yang akan menunjukkan tarian tradisionalnya. Semoga event seperti ini nantinya semakin berkembang dari tahun ke tahun seperti halnya event dari daerah lain seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) sehingga meningkatkan perkembangan Pariwisata di Kabupaten Bojonegoro.Selain event tersebut, Bojonegoro juga memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari wisata edukasi, wisata alam hingga wisata religi, budaya dan sejarah. Bagiamana, kamu tertarik untuk menjelajah Bojonegoro? Saya tunggu kedatangan dtraveller sekalian di Bumi Angling Darma tercinta ini. Yuk, Pinarak Bojonegoro!Oh ya, sebagai seorang blogger, saya mempunyai keinginan untuk menjelajah sampai ke luar negeri, misalnya ke Dubai. Amiin. Ya, selama ini untuk menikmati keindahan Dubai dari media sosial. Semoga kelak, kaki ini bisa meninggalkan jejak di Kota yang sangat moderen itu. Jika saya berkesempatan berwisata ke Dubai, akan saya eksplor setiap sudutnya dan kubagikan ceritanya ke teman-teman melalui blog dan akun media sosial yang saya punya. Semoga mimpiku ini bisa terwujud. Amiin

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

– Indonesia memiliki banyak atraksi wisata yang dapat menggaet turis lokal maupun internasional. Salah satunya adalah event budaya yang beragam di setiap wilayah.Apa kabar sekalian. Saya mau berbagi informasi mengenai kota kelahiran tercinta yaitu Bojonegoro. Bojonegoro merupakan sebuah kabupaten kecil di Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di era kepemimpinan bupati perempuan pertama yakni ibu Anna Muawanah, Kabupaten Bojonegoro berhasil menorehkan prestasi yang sangat membanggakan. Prestasi tersebut berupa Rekor Muri Tari Thengul Bojonegoro.Bagi sebagian orang tentu asing dengan nama tari Thengul. Oleh karena itu, gebrakan pun dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk mengenalkan tari Thengul sebagai ikon daerah kepada khalayak umum dengan mengemasnya dalam sebuah event bertajuk Pergelaran Bojonegoro Thengul International Folklore Festival (TIFF) 2019 yang berlangsung Minggu (14/7/2019).Tari Thengul merupakan tarian khas Bojonegoro yang menggambarkan wayang Thengul dan diperagakan oleh manusia dengan kostum dan tata rias muka putih serta garis hitam di rambut seperti boneka. Mereka menampilkan gerakan kaku siku pada gerakan tangan, gerakan tegas pada gerakan kepala, dilengkapi tata rias muka putih dengan cunduknya, seperti boneka, ekspresi senyumnya menampakan hubungan sosial yang akrab.Selain berhasil menyabet rekor muri, ada hal menarik dalam festival tersebut yakni kegiatan ini diikuti pula peserta dari Bulgaria, Thailand, Poland & Mexico yang akan menunjukkan tarian tradisionalnya. Semoga event seperti ini nantinya semakin berkembang dari tahun ke tahun seperti halnya event dari daerah lain seperti Jember Fashion Carnaval (JFC) sehingga meningkatkan perkembangan Pariwisata di Kabupaten Bojonegoro.Selain event tersebut, Bojonegoro juga memiliki beragam destinasi wisata, mulai dari wisata edukasi, wisata alam hingga wisata religi, budaya dan sejarah. Bagiamana, kamu tertarik untuk menjelajah Bojonegoro? Saya tunggu kedatangan dtraveller sekalian di Bumi Angling Darma tercinta ini. Yuk, Pinarak Bojonegoro!Oh ya, sebagai seorang blogger, saya mempunyai keinginan untuk menjelajah sampai ke luar negeri, misalnya ke Dubai. Amiin. Ya, selama ini untuk menikmati keindahan Dubai dari media sosial. Semoga kelak, kaki ini bisa meninggalkan jejak di Kota yang sangat moderen itu. Jika saya berkesempatan berwisata ke Dubai, akan saya eksplor setiap sudutnya dan kubagikan ceritanya ke teman-teman melalui blog dan akun media sosial yang saya punya. Semoga mimpiku ini bisa terwujud. Amiin

BACA JUGA:   Museum seni rupa dan keramik adalah

Gubernur Jatim Khofifah bersama Kepala Disbudpar Jatim Hudiono saat peluncuran Kalender Wisata Jatim 2023 di Pakuwon Imperial Ballroom Surabaya, Kamis (15/12/2022) malam. (Foto: Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES SURABAYA, SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meluncurkan Kalender Wisata Jatim 2023 di Pakuwon Imperial Ballroom Surabaya, Kamis (15/12/2022) malam.

Peluncuran Kalender Wisata dihadiri langsung oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), maskapai penerbangan, perhotelan, marketplace dan sejumlah pelaku usaha sektor pariwisata.

Gubernur Jatim Khofifah berharap Kalender Wisata Jatim 2023 ini dapat menjadi panduan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menjelajahi keindahan alam dan budaya Jatim lebih lama. 

“Saya harap wisatawan asing dapat berlama-lama di Bali. Kemudian dari Bali menyeberang ke Banyuwangi menuju Kawah Ijen untuk melihat blue fire dari sana ke Bromo dan bisa menyeberang lagi ke Gili Ketapang. Bisa seminggu di Jatim,” kata Khofifah.

Kalender Wisata Jatim 2023 juga dinilai menjadi bagian penting bagi pertumbuhan sektor wisata kawasan paling ujung di Pulau Jawa ini. Karena selama ini rata-rata lama tamu asing menginap di Area Jatim hanya sekitar 2-3 hari saja dan selebihnya di Pulau Bali.

“Oleh karena itu, ini adalah upaya bagaimana kita menarik lebih banyak wisatawan asing untuk bisa singgah dan bermalam lebih lama di Jatim,” tandas Khofifah seraya mengatakan bahwa kebersamaan membangun Jatim melalui agenda ini merupakan bentuk keberhasilan strong partnership antara Forkopimda di Jatim dan seluruh stakeholder terkait. 

Sementara itu, Kepala Disbudpar Jatim Hudiono mengatakan, Kalender Wisata 2023 ini sebagai bentuk keseriusan Pemprov Jatim menggelar event budaya dan pariwisata. 

Dengan tujuan antara lain agar calon wisatawan dapat mengetahui berbagai event yang diselenggarakan di berbagai kota di Jatim selama kurun waktu satu tahun sehingga dapat memperpanjang jadwal perjalanannya di Jatim.

BACA JUGA:   Wisata Edukasi Subak Teba Majalangu: Lebih Dekat dengan Budaya Subak Bali

“Rata-rata wisatawan asing hanya betah 2-3 hari, oleh karena itu dengan kalender wisata ini kami harap wisatawan asing sampai seminggu hingga dua minggu atau satu bulan dengan paket wisata di Jatim,” kata Hudiono.

Ia merinci, total terdapat 254 event budaya dan pariwisata dari 38 kabupaten/kota di Jatim pada 2023 mendatang.

Ratusan event tersebut juga dapat diakses melalui buku elektronik (e-book) Kalender Wisata Jatim 2023 lewat bit.ly/kalwis2023

“Jumlah tersebut dapat bertambah karena adanya pelaksanaan event di tahun berjalan,” tandas Hudiono.

Ratusan event ini mulai dari skala lokal, nasional dan internasional dengan kategori festival budaya, fashion carnaval, dan pertunjukan musik serta kuliner, upacara adat, maupun sport tourism.

Disbudpar Jatim juga telah mengusulkan event unggulan di Jatim dalam program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

“Dari 15 event yang diusulkan dan mengikuti kurasi tahap 1, terpilih 9 event dari 150 event dari 34 provinsi di Indonesia untuk mengikuti kurasi tahap kedua dan saat ini menunggu hasil kurasi yang akan diturunkan pada Januari 2023 nanti,” jelas Hudiono.

Sembilan event tersebut adalah Jember Fashion Carnaval, Festival Nasional Reog Ponorogo, Festival Gandrung Sewu Banyuwangi, East Java Fashion Harmony, Festival Kresnayana Kabupaten Blitar, Festival Rujak Uleg Surabaya, Banyuwangi Ethno Carnival, Batu Street Food dan Festival Rontek Pacitan.

Hudiono kemudian menambahkan, tujuan selanjutnya kalender wisata ini adalah, agar tour dan travel dapat memasukkan event tersebut ke dalam paket wisata mereka.

Kemudian, agar stakeholder pariwisata dan media dapat membantu event budaya dan pariwisata Jatim.

Disbudpar Jatim sendiri memiliki program pendampingan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas event daerah. Seperti workshop penyelenggaraan event, kurasi event daerah dan peluncuran kalender wisata seperti ini.

Karena, trend pemasaran pariwisata saat ini tidak hanya sekedar mempublikasikan pesona keindahan suatu wilayah saja, namun saat ini memasarkan sebuah destinasi wisata akan terasa lebih efektif dengan menyelenggarakan sebuah event di suatu daerah. 

Keempat kegiatan tersebut difokuskan pada peningkatan kapasitas penyelenggara event daerah untuk meningkatkan skill dan manajerial dalam penyelenggaraan event, pada kegiatan-kegiatan tersebut menghadirkan praktisi, akademisi, pelaku, pengamat hingga kurator kurator event handal kelas nasional.

 

Berikut daftar 15 dari 254 Event Jawa Timur tersebut : 

1. Festival Kupatan Lamongan : April 2023

2. Festival Rujak Uleg, Surabaya :  6 Mei 2023

3. Festival Kresnayana, Kabupaten Blitar : Juni 2023

4. Festival Wayang Air : Juni 2023

5. Festival Nasional Reog Ponorogo, Ponorogo : 14-18 juli 2023

6. Banyuwangi Ethno Carnival, Banyuwangi : Juli 2023

7. Jazz Gunung Bromo, Probolinggo : 21-22 Juli 2023

8. Jember Fashion Carnaval : 4-6 Agustus 2023

9. Batu Street Food : 5-6 Agustus 2023

10.Meras Gandrung : Agustus 

11.Gandrung Sewu, Banyuwangi :  Oktober 2023

12.Parade Juang – Surabaya : November 2023

13.Festival Rontek Pacitan :  17-18 November 2023

14.East Java Fashion Harmony, Mojokerto : November 2023

15.Festival Bandar Grise Gresik : Desember 2023

 

Kemudian beberapa kalender sport tourism :

1. Montain Bike Federal Indonesia di Trenggalek : 4 – 5 Maret 2023

2. Bromo KOM : 20 Mei 2023

3. Tour Blue Fire Ijen di Banyuwangi : Juni 2023

4. Trail Run Mantra Chalenge di Pasuruan : 7-9 Juli 2023

5. Bromo Marathon di Pasuruan : September 2023

6. Ultra Trail Bromo Tengger Semeru : November 2023

7. Kediri Dholo KOM : Desember 2023

Demikian beberapa daftar Kalender Wisata Jatim 2023 yang dapat diakses melalui bit.ly/kalwis2023. (*)

Pewarta : Lely Yuana Editor : Wahyu Nurdiyanto

Also Read

Bagikan: