Wisata edukasi lampung

Gundana

FEB Unila | Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila bersama Inisiatif Zakat Indonesia Cabang Lampung mendaulat Kelurahan Gunung Sulah Bandar Lampung  menjadi Kampung Wisata Edukasi UMKM. Peluncuran yang diresmikan langsung oleh Plt. Walikota Bandar lampung Yusuf Kohar, bertempat di Jalan Sasonoloyo I, Gunung Sulah, Way Halim Bandar Lampung Rabu (09/05).

Dekan FEB Unila, Satria Bangsawan mengatakan menjadikan kelurahan Gunungsulah sebagai kampung wisata karena daerah tersebut terdapat sejumlah UMKM dibidang tahu dan tempe yang digeluti masyarakat sekitar. Menurut dia, FEB Unila sebagai salah satu perguruan tinggi yang menjalankan Tri Dharma dalam melakukan riset dan pengabdian terhadap masyarakat, mempunyai tanggung jawab memberikan sentuhan agar UMKM dapat berkembang baik.

Ia mengatakan, dalam memberikan sentuhan UMKM, pihaknya melibatkan sejumlah mahasiswa dan dosen untuk memberikan pendampingan agar usaha yang digeluti masyarakat terus berkembang. Satria mencontohkan pendampingan dari mahasiswa program studi akuntansi, yakni membimbing masyarakat dalam membuat pembukuan keuangan yang baik. Selanjutnya, mahasiswa manajemen membantu membimbing membuat produk yang efektif dan efisien sesuai selera pasar. “Mahasiswa kami membantu dan membimbing masyarakat agar produk yang dihasilkan disukai pasar. Seperti membuat kemasan, membangun citra, hingga memasarkan produk harus dengan cara-cara yang efektif dan efisien,” kata dia kepada lampost.co, Rabu (9/5/2018).

Ketua IZI cabang Lampung, Agus Irawan mengatakan peluncuran ini merupakan salah satu bukti nyata IZI sebagai lembaga amil zakat untuk secara berkelanjutkan mendistribusikan zakat bagi masyarakat. Selain itu IZI besama FEB juga membentuk Pusat Inkubator Kemandirian yang didalamnya terdapat pelatihan menjahit, toko mandiri masyarakat, wisata edukasi serta edu-kreasi masyarakat.

Acara peluncuruan ini dihadiri Plt. Walikota Bandar Lampung, Dekan dan Para Wakil Dekan FEB Unila, Lurah Gunung Sulah, Perwakilan Dinas Pariwisata, Tokoh Masyarakat, Tokoh agama, Dosen dan mahasiswa serta para masyarakat sekitar. Adapun bantuan yang diberikan kepada masyarakat Kampung wisata Edukasi gunung sulah ini yakni, mesin jahit, LCD proyektor serta bantuan pendanaan bagi usaha mandiri dibidang industri fermentasi kedelai seperti tahu, tempe dan oncom. (Yandi)

Ini 4 Wisata Edukasi di Lampung, Wajib Kesini, Nih

  • Admin
  • Category : Fun Spot

SuperMom & SuperDad sudah ngintip kalender bulan Desember belum, nih? Ada banyak hari libur lho, kira-kira sudah punya rencana liburan kemana bersama Superkids? Kalau masih belum tau mau kemana, sesekali berlibur ke Lampung saja, yuk.

Tak perlu bingung, transportasi dari Jakarta cukup mudah, kok. Bisa naik mobil pribadi saja kemudian naik kapal ferry dari Pelabuhan Merak untuk menyeberang. Hanya beberapa jam saja. Memangnya ada wisata apa aja di Lampung untuk anak-anak? Ini dia 4 wisata edukasi yang bisa dikunjungi:

1. Taman Wisata Lembah Hijau

Liburan sekaligus belajar, ini adalah tema liburan yang positif untuk Superkids. DI Taman Wisata Lembah Hijau ini ada bermacam fasilitas yang bisa digunakan:

  • Elephant riding : di sini, Superkids bisa mencoba berjalan-jalan naik gajah, seru!
  • Amphiteatre : Superkids juga bisa nonton pertunjukan di sini, lho. Macam-macam jenis pertunjukannya!
  • Cinema 4D : nonton film petualangan lebih seru di Cinema 4D, berasa ada di dalam filmnya
  • Waterboom : Mau bermain air, seluncur air, atau belajar berenang? Mampir ke waterboom saja
  • Aktivitas Outdoor:
    • outbond kids & children playground : spot di mana Superkids bisa melatih ketangkasan, ayo ajak yang lain juga untuk bermain outbond.
    • Camping ground : SuperMom, SuperDad dan Superkids juga bisa menikmati fasilitas berkemah di sini. Tahu kan apa manfaatnya camping? Selain melatih kemandirian, Superkids akan mendapat banyak pengalaman seru dengan berkemah.
    • Taman satwa : Kalau bosan dengan kebun binatang di Jakarta, waktunya bermain kesini! Di taman satwa ada beberapa tempat yang bisa dijelajahi, seperti taman burung, taman flora, dan akuarium. Ada juga berbagai satwa langka di taman satwa lokal dan luar negeri, lho. Siapa yang penasaran?

2. Taman Nasional Way Kambas

Ke Lampung, belum lengkap rasanya kalau tidak melihat gajah Sumetera. Kalau gitu, yuk Superkids agendakan ke Taman Nasional Way Kambas! Di sini kita bisa melihat bagaimana gajah dilatih untuk berenang, bermain, bahkan sepak bola. Superkids juga akan dijelaskan oleh para pawang gajah lho, seperti apa keseharian gajah dan informasi lengkap lainnya. Hanya itu saja? Masih ada yang lain, dong, di sini Superkids bisa melihat langsung para gajah melakukan atraksi seperti menari atau berjabat tangan. Waaah, pasti seru banget bermain bersama gajah.

3. Alam Wawai

Mau berkemah ala suku Indian? Kalau begitu, segera agendakan ke Alam Wawai, ya. Satu tenda bisa memuat SuperMom, SuperDad dan Superkids. Tak perlu bawa perlengkapan banyak, karena di sini sudah disediakan fasilitas sleeping bag, matras dan bantal. Ada juga spot untuk api unggun, biar tambah seru! Esok paginya selesai camping, siap-siap kagum dengan pemandangannya ya, karena Alam Wawai berlokasi di tempat lebih tinggi sehingga bisa melihat kota Lampung dari ketinggian.

BACA JUGA:   Favorit 15 Wisata Museum Ullen Sentalu

4. Rumah Strawberry & Kelinci

Setelah melihat lucunya atraksi gajah, waktunya kita pindah yuk. Ada satu lagi tempat wisata edukasi untuk Superkids di Lampung, yaitu Rumah Starawberry dan Kelinci. Di sini, Superkids bisa bermain bersama kelinci dan memberi makan, dan bisa belajar untuk menanam buah strawberry secara hidroponik. Siapa tahu nanti bisa ditanam di kebun di rumah, kan, jadi nggak perlu beli ke supermarket, deh.

Ternyata seru banget ya liburan ke Lampung! Selain wisata edukasi di kota, Superkids juga bisa mengunjungi pantai-pantai cantik di sana, lho. Happy holiday!

Share to :

Suasana edukasi lebah dan madu di Suhita Bee Farm, Kota Bandar Lampung.

Tribunlampungtravel.com, Bandar Lampung- Suhita Bee Farm bisa jadi rujukan destinasi wisata edukasi yang menarik, baik untuk individu maupun rombongan.

Sembari berekreasi, masyarakat umum, pelajar, maupun mahasiswa bisa lebih mengenal lebah madu tanpa disengat di Suhita Bee Farm.

Pengunjung Suhita Bee Farm akan mendulang ilmu menyangkut lebah madu, seperti apa saja jenisnya, bagaimana perilaku dan vegetasi, jenis madu yang dihasilkan dan lain-lain.

Bahkan Suhita Bee Farm juga mengedukasi seputar produk-produk turunan madu hingga bisnisnya.

Wisatawan akan diajak berkeliling oleh pemandu dari sarang satu ke yang lainnya untuk dijelaskan.

Baca juga: Bird Park Lembah Hijau, Pengunjung Bisa Interaksi dengan Burung Langka

Baca juga: 4 Hal yang Bisa Didapat di Wisata Penangkaran Rusa Tahura WAR

Mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya.

Setelah itu wisatawan boleh mencicipi madu langsung dari sarangnya.

Wisatawan sejak awal diberikan sendok kecil satu persatu.

Tiap sarang lebah punya rasa dan warna yang beragam, mulai dari manis, manis pekat, asam manis, dan asam.

Pihak Suhita Bee Farm tidak membanderol tiket untuk masuk alias gratis ke area Suhita Bee Farm.

Tarif dikenakan pada paket edukasi mulai dari Rp 20 ribu per orang.

Terdapat paket edukasi Ecoprinting di Suhita Bee Farm.

Ecoprinting adalah teknik mencetak dengan mewarnai sebuah teknik cetak dengan pewarnaan kain alami yang cukup sederhana namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik.

Jadi, wisatawan juga tidak hanya bisa mempelajari seputar lebah madu, melainkan juga terkait alam sekitar.

Paket wisata edukasi Ecoprinting dibanderol harga Rp 35 ribu per orang.

“Hasil karya nanti bisa dibawa pulang untuk oleh-oleh. Karyanya bisa berupa tas, dompet, dan lain-ain,” kata Ivan, pengelola Suhita Bee Farm.

Namun khusus rombongan dikenakan tarif bersama pemandu sebesar Rp 350 ribu ditambah Rp 150 ribu untuk biaya kebersihan.

Setiap kunjungan kelompok pasti akan diadakan pemandu agar informasi lebih jelas ditangkap.

Ketentuan jumlah rombongan minimal 10 orang.

Dengan budget murah tersebut, wisatawan akan diberi bonus suasana yang masih sangat asri.

Konsepnya pedesaan dengan dekorasi alam berupa sungai, pepohonan akasia, beserta bunga-bunga.

Di sana terdapat kedai, meja dan kursi, pendopo, kolam-kolam ikan, beserta gapura besar beserta jembatan kayu di atas kolam cocok dimanfaatkan sebagai latar swafoto.

( Tribunlampungtravel.com / Agustina Suryati )

Eva Pardiana – Minggu , 24 April 2022 11:28

BANDAR LAMPUNG – Jika Anda mencari tempat wisata edukasi di dalam Kota Bandar Lampung yang seru untuk dinikmati bersama keluarga, Umbul Helau Lampung dapat menjadi pilihan.

Umbul Helau Lampung berada di Jl. Wan Abdurrahman, Tanjung Gedong, Kemiling. Jaraknya 6,5 kilometer dari Terminal Kemiling atau butuh watu kurang lebih 15 menit menggunakan sepeda motor untuk sampai ke tempat tujuan.

Foto: Rochmadayanti/Kabar Siger

Umbul Helau Lampung berada di kawasan dataran tinggi dengan pemandangan alam yang indah dan cocok dijadikan lokasi piknik bersama keluarga. Jam operasionalnya mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.

Di sana tersedia beragam arena bermain, di antaranya taman bunga yang instagramable, taman kelinci, arena panahan, permainan ATV, dan area piknik. 

Di taman kelinci, anak-anak bisa mencoba keseruan memberi makan kelinci. Khusus panahan dan ATV dikenakan biaya tambahan Rp15 ribu untuk satu kali putaran.

Foto: Rochmadayanti/Kabar Siger

Anda bisa tetap nyaman bermain seharian bersama anak di Umbul Helau Lampung karena fasilitas yang tersedia untuk pengunjung juga cukup lengkap, mulai dari gazebo, musala, serta toilet.

Harga tiket masuk kawasan wisata Umbul Helau Lampung cukup terjangkau, hanya Rp10 ribu per orang untuk anak dan dewasa. Sementara bayi usia di bawah satu tahun tidak dikenakan biaya.

Foto: Rochmadayanti/Kabar Siger

Selain tiket masuk, Anda juga harus membayar karcis parkir Rp3 ribu untuk sepeda motor dan Rp5 ribu untuk mobil.

Berhubung sebentar lagi anak-anak sekolah memasuki libur Lebaran 2022, sepertinya Umbul Helau Lampung juga cocok untuk jadi pilihan mengisi waktu liburan. (RCH)

Papilio Peranthus atau kupu-kupu hijau biru Taman Kupu-Kupu Gita PersadaPapilio Peranthus atau kupu-kupu hijau biru Taman Kupu-Kupu Gita PersadaPapilio Peranthus atau kupu-kupu hijau biru. Nama Spesies salah satu jenis kupu-kupu

Sejarah  mencatat bahwa kecintaan manusia terhadap sesuatu dapat menghasilkan karya besar. Contohnya telah banyak kita baca dan bertebaran di internet. Hal serupa  bisa disaksikan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada Lampung. Obyek wisata alam dan pedidikan di Kabupaten Pesawaran, lahir dari buah pikir Ibu Herawati Soekardi.  Dilatarbelakangi niat mulia: Melestarikan berbagai jenis kupu-kupu di Gunung Betung dan lahan kritis, tempat itu kini dapat dijadikan contoh sebagai penangkaran kupu-kupu yang berhasil. Foto kupu-kupu by me

BACA JUGA:   Tujuan wisata edukasi di bali

Sejarah  mencatat bahwa kecintaan manusia terhadap sesuatu dapat menghasilkan karya besar. Contohnya telah banyak kita baca dan bertebaran di internet. Hal serupa  bisa disaksikan di Taman Kupu-Kupu Gita Persada Lampung. Obyek wisata alam dan pedidikan di Kabupaten Pesawaran, lahir dari buah pikir Ibu Herawati Soekardi.  Dilatarbelakangi niat mulia: Melestarikan berbagai jenis kupu-kupu di Gunung Betung dan lahan kritis, tempat itu kini dapat dijadikan contoh sebagai penangkaran kupu-kupu yang berhasil. Foto kupu-kupu by me

Perjumpaan saya dengan Doktor  Herawati Soekardi ini terjadi kala Festival Krakatau 2015 lalu. Setelah acara karnaval,  saya dan teman-teman diajak Oleh Mas Yopie Pangkey dan Dunia Indra mengeksplorasi tempat wisata unik ini Taman Kupu-Kupu Gita Persada.

Berbagai Fasilitas di Taman Kupu-KUpu Gita Persada Lampung

Tempat ini tak sekadar penangakaran kupu-kupu, tapi ditujukan juga sebagai tempat wisata alam dan pendidikan. Memanfaatkan lahan kristis di bawah kaki Gunung Betung, sekarang siapapun yang berkunjung ke sana bisa belajar banyak tentang kehidupan kupu-kupu.

Jadi pengelola juga menyediakan berbagai fasilitas agar pengunjung merasa nyaman dan terakomodasi.

1. Museum Kupu-Kupu

Dunia Indra sedang mengamati koleksi kupu-kupu awetanDunia Indra sedang mengamati koleksi kupu-kupu awetanDunia Indra sedang mengamati koleksi kupu-kupu awetan

Memasuki kawasan Taman Kupu-Kupu Gita Persada yang terletak di daerah Kemiling Kabupaten Pesawaran ini paru-paru terasa segar. Berkat pepohonan rindang,  berbagai jenis bunga  sebagai area hidup bebas puluhan jenis kupu-kupuh. Setelah melewati pintu gerbang sederhana yang terbuat dari besi kami berjalan menuju rumah kayu, bangunan sederhana berciri tempo dulu. Pada dinding luarnya terdapat tulisan Museum Kupu-Kupu.

Bentuk bangunan Museum Kupu-Kupu sudah menarik perhatian. Harmonis dengan area di sekelilingnya. Berdinding dan berlantai kayu berwarna hitam kecoklatan. Dalam rumah ini ratusan jenis kupu-kupu awetan. Sekitar 140- an jenis kupu-kupu penghuni dinding yang dimasukkan ke dalam bingkai kaca yang difungsikan juga sebagai hiasan dinding.

Sebuah sudut di Meseum Kupu-Kupu

 Kupu-kupu ini adalah koleksi ibu Herawati yang dikumpulkan  sejak tahun 1997. Tempat ini bisa juga dijadikan sebagai pusat studi kupu-kupu. Karena kupu-kupu yang disimpan dalam bingkai sudah dilengkapi nama, jenis, dan asal kupu-kupu. Selain itu terdapat pula berbagai lukisan kupu-kupu di dinding, beberapa benda seni yang terbuat dari kayu maupun guci keramik.

2. Teras Bincang-Bincang Tentang Kupu-kupu dengan Ibu Herawati Soekardi Djausal

Herawati Soekardi penggagas Taman Kupu-Kupu Gita Persada LampungHerawati Soekardi penggagas Taman Kupu-Kupu Gita Persada LampungIbu Herawati Soekardi dan Mbak Alya

Untuk wisatawan yang hendak membawa tanda mata dari tempat ini tentu saja bisa membeli aneka souvenir yang semuanya berbentuk kupu-kupu. Souvenir hasil karya Mbak Alya, putri ibu Herawati, ibu muda berwajah lembut dan teduh.

Beruntungnya kami  bahwa ibu Herawati dan Mak Alya yang turut membantu mengelola taman, bersedia menerima dan menyambut kami. Mereka membawa kami duduk di beranda belakang museum kupu-kupu. Disana telah tersedia sofa panjang dan beberapa kursi rotan dengan pemandangan terbuka ke kebun. Sambil menikmati udara segar kami pun disuguhi nangka masak hasil kebun yang terdapat di sekitar taman. Suasana penuh gelak. Tak lepas dari senyum Ibu Herawati  menjawab semua pertanyaan sambil sesekali menunjuk ke arah taman untuk memperkuat cerita beliau.

Iya Taman Kupu-Kupu Gita Persada adalah berupa rekayasa habitat alami lingkungan yang cocok bagi kehidupan kupu-kupu.

Saya menyenangi kupu-kupu terutama yang bersayap cantik. Indah memandangi  kepakan sayap mereka saat diterpa anggin kala hingga pada kuntum bunga. Tapi  saya tidak memiliki pengetahuan sedikit pun tentang kupu-kupu.

Pertemuan dengan Doktor Herawati Soekardi  membukakan mata betapa banyaknya jenis kupu-kupu di dunia ini. Bayangkan di taman kupu-kupu Gita Persada saja tidak kurang dari 60 spesies. Yang sempat saya catat adalah Troides Helena, Perut Merah, Limau Balak, Limau Tutul, Ekor Pedang, Kupu Biru, dan Daun Sirsak Hijau.

3. Informasi Seputar Sejarah Taman Kupu-Kupu Gita Persada.

Herawati Soekardi Djausal saat menjelaskan konsep taman kupu-kupu Gita PersadaHerawati Soekardi Djausal saat menjelaskan konsep taman kupu-kupu Gita PersadaIbu Herawati Soekardi yang bersemangat

Saat ini Ibu Herawati adalah seorang ahli kupu-kupu yang mengajar di Universitas Lampung. Karena tidak semua ahli kupu-kupu mendirikan taman,  tentu saya tertarik mengetahui latar belakang mengapa beliau mau bersusah payah menangkar kupu-kupu di bawah kaki Gunung Betung ini. Pertanyaan lucu yang  beliau sambut dengan tertawa.

“Semuanya berawal dari kecelakaan”  ujarnya merendah. Atau  kecintaan?  Rasanya sih karena kecintaan 🙂

Pengenalan dosen fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas Lampung ini  terhadap kupu-kupu berasal dari sang suami, Bapak Anshori Djausal. Tahun 1997 Ibu Herawati menjadi ketua panitia  Seminar Nsional biologi oleh Perhimpunan Biologi Indonesia cabang Lampung. Untuk menghias ruangan  beliau dibuatkan oleh sang suami  layang-layang menyerupai kupu-kupu.

BACA JUGA:   Playground di gandaria city mall

Menurut ibu Herawati bentuk layang-layang tersebut unik dan ia menyukainya. Setelah seminar berakhir lantas  ia pun tergerak berkenalan lebih dalam dengan kupu-kupu.  Mulai memperhatikan kupu-kupu di sekitar taman di Kampus Unila. Ternyata makin terpikat. Tak lama tahu-tahu sudah menjerumuskan diri meneliti hewan berkepala cantik ini. Dari mengamati dan memotret diapun akhirnya membuat model penangkaran di halaman rumah. Setiap spesies kupu-kupu dicarikan tanaman inang yang cocok dan pakannya.

Foto Gambar Taman Kupu Kupu Gita Persada di gagas Herawati Soekardi jadi taman bermain sekaligus pendidikanFoto Gambar Taman Kupu Kupu Gita Persada di gagas Herawati Soekardi jadi taman bermain sekaligus pendidikanSuasana hijau di taman bermain Gita Persada Lampung

Makin lama koleksinya semakin bertambah yang membuat halaman rumahnya sudah tidak mencukupi lagi.

Dan sekarang di sinilah Ibu Herawati, merawat dan mencintai kupu-kupu di lahan seluas 4,8 hektar. Lahan ini merupakan hibah. Awalnya merupakan lahan hutan yang sudah rusak. Berkat kegigihan lahan itu sekarang menjadi subur kembali seperti yang saya lihat bersama teman-teman.

Nama Gita yang diberikan pada taman tersebut berasal dari nama anaknya. Artinya senandung nyanyian alam. Beliau pun  telah beberapa kali mendapat penghargaan karena telah  membantu mengembangkan pariwisata Lampung.

4. Penangkaran Kupu-Kupu Gita Persada

Awal proses metamorfosis kupu-kupuAwal proses metamorfosis kupu-kupuAwal proses metamorfosis kupu-kupu

Setelah usai berbincang-bincang ibu Herawati Soekardi membawa kami berjalan-jalan di kebun. Karena tahu saya bisnis gula aren beliau menunjuk beberapa batang aren  yang tumbuh di tepi kebun dekat jurang. Ternyata aren termasuk salah satu Inang dari kupu-kupu. Sayangnya saat itu tidak terlihat satu ekor pun kupu-kupu disana. Mungkin dia sedang berlindung di balik tajuk aren yang tebal.

Taman ini dibagi beberapa bagian. Selain penangkaran kupu-kupu berupa rumah kawat, terdapat pula Tea House, 3 buah rumah pohon, perosotan untuk anak-anak, ayunan, hammock dan bangku-bangku kayu agar wisatawan nyaman saat menikmati keasrian sekitar. Terlihat dua orang remaja putri  asyik berfoto selfie dengan latar belakang kuntum bunga warna pink.

Bila  di Museum kita melihat berbagai jenis kupu-kupu awetan, pada Penangkaran Taman Kupu-Kupu Gita Persada kita melihat berbagai jenis kupu-kupu sungguhan. Jumlahnya memang tidak sebanyak yang awetan tapi lumayan menarik untuk ditelusuri terutama jika teman-teman ingin membuat foto kupu-kupu hidup saat mencari makan.

Pengelola menyediakan beberapa kuntum bunga berwarna cerah untuk menarik perhatian. Tapi yang namanya kupu-kupu  tetap saja terbang kian-kemari. Hinggap sebentar kemudian terbang lagi. Saya berusaha mengendap-ngendap agar bisa memotret tapi jarang yang berhasil. Akhirnya pasrah saja tidak mengejar-ngejar lagi.

Berdiri saja di satu tempat,  berharap sang kupu-kupu mau mendekat. Ternyata berhasil. Seekor Papilio Peranthus atau kupu-kupu hijau biru  akhirnya hinggap anteng pada selembar daun dengan menegakkan sayapnya.Dan saya berhasil memotret walau cuma sedikit.

Metamorfosis di Taman Kupu-Kupu Gita Persada

Metamofosis Metamofosis Metamofosis Kupu Kupu

Kupu-kupu menjalani daur hidup unik. Sering digunakan motivator  dalam membuat analogi agar hidup kita berubah dari kondisi kekinian menuju kondisi di depan yang lebih baik. Ternyata proses metamorfosis terjadi cukup panjang dan lama. Dimulai dari telur yang diletakan  di atas selembar daun. Daun ini pula  nanti akan menjadi bahan makanan ulat sehingga ulat dewasa dan tiba menjadi waktunya menjadi pupa atau Kepompong. Beberapa hari kemudian baru lah akan menjadi kupu-kupu.

Proses metamorfosis kupu-kupu ini pun bisa kita lihat di Taman Kupu Kupu Lampung ini. Di sebuah pojokan dari penangkar kupu-kupu diperlihatkan telur-telur kupu-kupu bermetamorfosis menjadi ulat kecil, dewasa, kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dewasa.

Mbak Alya menjelaskan bahwa telur kupu-kupu akan menetas kurang lebih 10 hari. Akan berganti kulit sampai 5 kali untuk mencapai ukuran tertentu sampai menghasilkan kepompong basah dan Lunak. Seminggu kemudian pupa itu akan mengeras. Dari sanalah muncul kupu-kupu yang cantik.

Foto Ulat di atas daun di taman kupu-kupu Herawati SoekardiFoto Ulat di atas daun di taman kupu-kupu Herawati SoekardiUlat kupu-kupuFoto ulat sebelum jadi kupu-kupu . Foto Metamorfosisi kupu kupu Foto ulat sebelum jadi kupu-kupu . Foto Metamorfosisi kupu kupu Sampai berubah jadi kupu-kupu kerjanya hanya makan dan makan

Hubungan Intim Kupu-Kupu dan Masa Hidup Mereka

Yang menarik lagi adalah mengamati  proses kawin mereka. Kupu-kupu dewasa atau disebut sebagai fase Imago betina hanya dapat dikawini seekor Imago jantan.

Di dalam kandang penangkaran ini saya melihat sepasang kupu-kupu Troides Helena sedang melakukan hubungan intim. Hewan yang sedang mabuk kepayang ini melekat  pada selembar daun. Tak peduli pada sayap-sayap mereka bercorak hitam dan kuning itu berkibar-kibar diterbangkan angin. Mereka sepertinya tak bergerak. And you know what? Hubungan intim seperti ini akan berlangsung 3-4 jam. What? Sampai selama itu? Lah ngapain saja?

Baca juga: Metamorfosis Ulat Jadi Kupu-Kupu

Iya memang butuh waktu lama bagi jantan untuk menumpahkan semua spermanya ke kantong sperma di tubuh betina. Setelah itu perlahan-lahan sang jantan akan mati sementara yang betina akan mencari pohon inang untuk meletakkan telur-telurnya dan melanjutkan kehidupan.

Saya membuat foto kupu-kupu ini ikutan sedih 🙂

Foto Kupu-Kupu Troides Helena sedang melangsungkan perkawinan. Pembiakan di penangkaran Herawati SoekardiFoto Kupu-Kupu Troides Helena sedang melangsungkan perkawinan. Pembiakan di penangkaran Herawati SoekardiTroides Helena sedang melangsungkan perkawinanPenangkaran di taman kupu-kupu gita persada oleh Herawati SoekardiPenangkaran di taman kupu-kupu gita persada oleh Herawati SoekardiSalah satu jenis kupu-kupu bertutulKupu-kupu dan bunga karya Herawati Soekardi DjausalKupu-kupu dan bunga karya Herawati Soekardi DjausalKupu-kupu yang lucu ke mana engkau hendak hinggap?

Foto kupu-kupu sedang menghisap madu bunga

Menarik bukan cerita dari Taman Kupu-Kupu Gita Persada Lampung yang di gagas Ibu Herawati Soekardi ini. Ayuk berkunjung ke Lampung.

-5.4208324

105.1885832

Taman Kupu-Kupu Gita Persada, Wisata Edukasi di Lampung

was last modified: by

Menyukai ini:

Suka

Memuat…

Also Read

Bagikan: